Dasyatnya Bersyukur
8:49 AM
By
ahmad sujoni
0
comments
« Menikmati Hidup Sukses
Solusi Bila Menghadapi Musibah »
Solusi Bila Menghadapi Musibah »
Kirim Artikel ke Teman
Tips Sukses
Tips Sukses
Dan Allah akan memberi balasan dan menambah nikmat-Nya kepada orang-orang yang bersyukur.
~ Q ur’an: Surat Ali Imran: 144 ~
Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa kita harus bisa bersyukur dalam hidup ini.
Tapi tahukah Anda bahwa, bersyukur tidak hanya sesuatu yang wajib
dilakukan oleh kita yang memiliki iman, tetapi bersyukur adalah juga
alat pembuka rejeki dan nikmat yang lebih banyak lagi?
Pelajaran ini akan membahas kunci sukses dahsyat bersyukur ini.
Syukur dan rasa terima kasih kita kepada Tuhan yang telah
menganugerahi kita kehidupan ini membantu kita menikmati dan menerima
kesuksesan hidup yang selama ini kita cari.
Dengan rasa syukur yang kita rasakan akan kehidupan kita, kesuksesan
itu pada esensinya sudah tidak perlu lagi kita cari, ia sudah ada di
sini, di hidup Anda saat ini pula.
Tetapi bagaimanakah langkah konkret menerapkan kunci sukses dahsyat
bersyukur itu, karena kita sering pula mendengar orang yang mengatakan,
“Aku selalu bersyukur, kok, tapi nyatanya hidupku hanya begini-begini
saja”?
Reminder
Reminder
Dan ingatlah tatkala Tuhanmu berjanji kepadamu: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah ni’mat-KU kepadamu…
~ Qur’an: Surat Ibrahim: 7 ~
Wah, saya harus bilang terus terang, kalau Anda mengatakan kalimat
seperti di atas, terutama bagian yang bilang bahwa “hidupku kok ya masih
hanya begini-begini saja”, maka, itu berarti Anda belum bersyukur.
Karena bersyukur bukanlah sekedar kata-kata.
Bersyukur adalah sebuah rasa terima kasih dan penghargaan yang
mendalam atas sebuah pemberian dari yang Maha Kuasa, entah bagaimanapun
bentuk dan rupa pemberian tersebut.
Kalimat model seperti di atas, meski ada kata “syukur”-nya, tetapi
jelas terasa tidak mengungkapkan rasa terima kasihnya, karena disebutkan
“hidupku ya begini-begini saja”.
Walau kalimat tersebut sepertinya mengucapkan syukur, tetapi secara
esensi, kalimat tadi merendahkan apa yang sudah diberikan Tuhan, maka
sebagai akibatnya, siapapun yang mengatakannya jelas tidak bisa
merasakan nikmat yang lebih besar lagi.
Tiadanya rasa terima kasih, syukur dan penghargaan membuat siapapun
tidak mampu mengenali dan merasakan nikmat, maka ya tidak terasa.
Bagaimana bersyukur secara konkret
Karena bersyukur bukan lagi konsep yang baru, maka saya tidak akan membahasnya panjang lebar.
Saya hanya hendak meluruskan persepsi tentang “bersyukur” itu
bagaimana sebenarnya, untuk memastikan Anda memahami cara yang ampuh
untuk menerima kesuksesan yang Anda cari ini.
Karena tentang bersyukur ini, banyak orang yang memahami dan menerapkannya secara terbalik.
Kalau Anda bersyukur karena telah mendapatkan atau mengalami sesuatu yang menyenangkan, itu wajar. Semua orang juga bisa.
Bukan syukur itu yang saya bicarakan di sini.
Syukur yang akan membuka pintu rejeki, berkah dan anugerah yang lebih
besar lagi, membuat Anda bisa merasakan dan menerima kesuksesan yang
telah sekian lama Anda cari saat ini juga, adalah perasaan penghargaan
dan terima kasih kepada Tuhan, akan apapun yang diberikan-NYA, dalam
semua situasi dan kondisi.
Ya, tidak peduli apakah hujan, angin, badai, guntur, banjir, kemarau.
Sehat, sakit, sedih, senang. Segala suasana, setiap situasi, apapun
yang terjadi. Bila Anda bisa merasa bersyukur saat itu, maka itu
pertanda bahwa Anda sudah mulai menerima kesuksesan Anda dan kesuksesan
yang lebih besar lagi telah menanti.
Bagaimana caranya bersyukur?
Untuk mengetahui bagaimana cara bersyukur yang tepat, sekarang mari
kita lihat tanda-tanda yang menunjukkan kebalikan dari orang yang
bersyukur:
Mereka yang tidak bersyukur melakukan hal-hal semacam ini (Jadi hindari jauh-jauh) :
1. Mengeluh
Setiap jenis keluhan entah itu yang diutarakan dengan bercanda,
apalagi yang serius, adalah ciri tipisnya atau bahkan tidak adanya rasa
syukur. Dan ini tidak hanya meliputi keluhan terhadap kondisi personal,
diri dan badan kita sendiri, tetapi juga keluhan terhadap kondisi
lingkungan, masyarakat dan negara.
Misalnya: mengeluh tentang harga barang yang makin mahal, mengeluh
tentang penghasilan yang kecil, mengeluh tentang negara yang makin
kacau, tentang resesi ekonomi, tentang bencana, tentang apapun, di
sekitar kita. Pokoknya semua jenis keluhan.
Keluhan berbahaya karena membuat orang lupa atau buta akan kondisi
sebaliknya, dan kalau diulang berkali-kali akan merasuk ke dalam jiwa
dan menjadi sesuatu yang kita percayai.
2. Mengecil-ngecilkan nikmat yang telah diberikan Tuhan
Reminder
Reminder
Ingatlah kamu kepada-KU, niscaya Aku ingat pula kepadamu dan bersyukurlah kepada-KU dan janganlah kamu mengingkari ni’mat-KU.
~ Q ur’an: Surat Al Baqarah: 152 ~
Misalnya, kalimat-kalimat macam ini: Ah, gajiku sih kecil… Ah, biasa
saja… Rumahku kan gubug ini, lain dengan rumahmu… Ayo kita makan
seadanya saja ya… dsb.
Saya memahami bahwa ini mungkin bagian dari budaya kita, untuk
merendah, tidak sombong, tetapi yang jadi masalah adalah kalau omongan
ini terlalu sering kita ucapkan sehingga kita tidak lagi bisa membedakan
antara hanya sekedar basa-basi dengan yang sebenarnya kita rasakan.
Padahal sebenarnya, tidak ada suatupun di dunia ini yang merupakan
sesuatu yang kecil. Uang 5 perakpun seandainya tidak diberikan-NYA, Anda
tidak akan bisa memilikinya.
3. Kikir
Ya, kikir adalah juga satu tanda tidak bersyukurnya seseorang. Dia
merasa bahwa yang dia miliki masih kecil jumlahnya, sehingga tidak mau
berbagi atau sulit berpisah dengannya. Atau dia khawatir, cemas, dan
takut tidak akan mendapat lagi, sehingga merasa harus menyimpan-nyimpan
untuk diri sendiri.
Cara berpikir kikir sungguh berbahaya, lebih berbahaya dari suka
mengeluh, karena di belakangnya tersimpan rasa tidak adanya terima kasih
pada Tuhan, serta rasa tidak percaya akan pertolongan dan kekuasaan
Tuhan, dan ini dalam bahasa agama, ekstrim-nya, bisa dikategorikan kufur
dan kafir.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai …orang-orang yang kikir, dan
menyuruh orang lain berbuat kikir, dan yang menyembunyikan karunia Allah
yang telah diberikan-Nya kepada mereka…
~ Qur’an: Surat An-Nisa': 36-37 ~
Menginginkan apa yang menjadi milik orang lain
Ada orang yang kerjanya lapar mata terus. Tidak pernah puas. Apapun
yang dimiliki orang lain, ingin dia miliki juga, bahkan dengan penuh
rasa persaingan. Dia tidak bisa melihat orang lain maju tanpa sekilas
perasaan iri atau dengki menyelimuti.
Tell a Friend
Nah beberapa hal tersebut bisa menjadi petunjuk apakah kita memiliki rasa syukur yang besar atau JUSTRU SEBALIKNYA.
Sekarang yang lebih penting adalah bagaimana kita menerapkan rasa
syukur ini secara konkret agar membantu kita MENERIMA KESUKSESAN,
anugerah dan rejeki lebih banyak lagi.
Bagaimana bersyukur secara konkret:
1. Coba membiasakan diri mencatat, setiap hari, semua hal baik yang terjadi pada kita hari itu. (Keep a gratitude journal).
Pagi dan sore kalau bisa. Kalau tidak, ya, cukup sekali saja, mungkin menjelang tidur.
Di sebuah buku khusus, tulis setiap harinya, paling sedikit 50 hal yang bisa Anda syukuri hari itu.
Banyak yang menyarankan, untuk pertama kali melakukan ini, paling
sedikit menulis 100 hal yang kita syukuri. Besar dan kecil. Semuanya.
Ini memaksa kita, pikiran sadar dan bawah sadar kita untuk melihat bahwa
ternyata dalam hidup kita ini TELAH ada begitu banyak yang patut kita
hargai dan ucapkan rasa terima kasih kepada Tuhan karenanya.
Sesudah itu secara rutin tetap dilakukan walau jumlah yang dituliskan tidak sebanyak yang pertama.
Tidak punya cukup banyak hal untuk disyukuri? Masa?
Coba, Anda masih bisa menggerakkan jari-jari Anda? Syukuri itu.
Rambut Anda tidak berkutu? Syukuri itu.
Anda masih bisa ke ‘belakang’ dengan normal? Bukannya itu juga suatu anugerah?
Anda bisa menarik napas? Syukuri ini juga, ada orang-orang yang menderita tidak bisa melakukannya.
Udara masih bebas. Air bersih masih mudah didapat. Hujan yang
mendinginkan negeri kita yang berdebu dan panas ini masih mau turun.
Malam masih gelap sehingga kita bisa tidur dan istirahat.
Matahari belum terbit di sebelah barat. Dan masih banyak lagi.
Jadi, mana mungkin Anda tidak punya sesuatu untuk disyukuri.
Bersyukurlah banyak-banyak, setiap hari, setiap saat.
Kalau Anda bisa membaca kalimat-kalimat dalam situs ini, maka Anda
juga harus bersyukur karena nasib Anda labih baik dari jutaan manusia
lainnya di dunia.
Baca lebih lanjut tentang alasan bersyukur yang jauh lebih luas lagi ini di sini.
Dan jika kamu menghitung-hitung ni’mat Allah, niscaya kamu tak dapat
menentukan jumlahnya (karena banyaknya). Sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Penyayang.
~ Qur’an: Surat An Nahl: 18 ~
2. Setiap hati kita suntuk dan resah, dan mulai kehilangan semangat
dan kepercayaan, coba baca ulang “jurnal syukur” Anda tersebut, dan
lihat betapa banyak yang TUHAN TELAH berikan kepada Anda.
3. Bila Anda sendiri sedang merasa kekurangan, coba cari beberapa
orang yang Anda tahu lebih buruk lagi kondisinya dibandingkan Anda.
Cari, temui, amati kehidupan mereka.
Lalu lakukan sesuatu yang bisa membantu mereka (meskipun sedikit).
Ini “memaksa” kita untuk lagi-lagi melihat betapa beruntungnya kita, dan
bahwa nikmat Tuhan itu tidak akan habis meski kita membaginya dengan
orang lain.
4. Terapkan ajian “UNTUNG” ala orang Jawa (untuk suku lain, maaf
kalau saya salah klaim tentang falsafah ini, karena sebagai orang Jawa,
setahu saya, orang Jawalah yang suka memakai aji-aji ini…)… yaitu, bila
mereka tertimpa musibah, mereka selalu mencari baiknya dan mengatakan,
“Untung ya …..” (lalu menyebutkan sesuatu yang sebaliknya dari musibah
tadi).
Misalnya: Bila satu keluarga sakit semua, mereka akan bilang, “Untung
tidak sampai meninggal.” “Atau untung punya uang untuk berobat.” Atau
“Untung tidak perlu sampai dirawat.”
Dan untung-untung lainnya. Yang intinya mencari “the silver lining of
the dark grey clouds” atau mencari elemen positif dari segala sesuatu
yang di luarnya nampak negatif.
Reminder
Dan bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada
Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri…
~ Qur’an: Surat Luqman: 12 ~
5. Cara menerapkan kunci sukses dahsyat bersyukur berikutnya, adalah
dengan selalu menjawab dengan penuh semangat dan rasa bahagia semua
pertanyaan yang menanyakan kabar Anda, entah itu tentang kondisi
kesehatan, keuangan Anda, kehidupan Anda dsb.
Jawab semua pertanyaan tentang kabar Anda dengan kalimat seperti berikut,
“Alhamdulillah atau Puji Tuhan………” (lalu sebutkan berita baiknya). Apapun itu berita baiknya, walau sekecil apa.
Jangan katakan dengan lesu dan lemas, “Ya, beginilah nasib saya Mas” atau jawaban lain yang senada.
Anda paham maksud saya kan?
Pokoknya, jangan sekali-kali mengecilkan apapun yang telah diberikan Tuhan pada kita.
6. Sering-sering mengadakan acara “syukuran” juga merupakan langkah
menerapkan kunci sukses dahsyat bersyukur ini. (Yes, make every day a
thanks-giving day).
Bisa berupa mentraktir makan sobat karib (berdua saja bila memang
dana terbatas) sebagai rasa syukur dia telah mendukung kita selama ini.
Bisa lebih besar dengan mengundang tetangga makan-makan di rumah.
Bisa dengan mengirim makanan ke panti asuhan, ke anak-anak jalanan di
bawah jembatan, ke mana saja.
Yang tujuannya adalah untuk mengungkapkan syukur akan apa yang SUDAH kita terima.
Tujuan dan fungsi syukur
Langkah-langkah di atas semoga bisa membantu memusatkan diri dan
perhatian Anda pada segala sesuatu yang baik dalam hidup Anda, dan
karenanya akan membantu Anda menarik dan menerima hal yang baik tersebut
lebih banyak lagi. (Esensi dari the Law of Attraction).
Anda berterima kasih dahulu, maka, mau tidak mau, Tuhan akan
memberikannya pada Anda karena Anda sudah berterima kasih. Sudah siap
menerima.
Bukan mengharap pemberian, lalu berterima kasih kalau diberi,
sementara kalau tidak diberi, mengeluh dan bersedih hati. (Ini TERBALIK
!!!)
Insya’allah, dengan semua rasa syukur ini, hidup akan terasa lebih
nikmat, dan sebaliknya, nikmat hidup juga akan terus terasa dan
ditambahkan-NYA.
Kunci Sukses Dahsyat: Bersyukur tiap saat
kunci sukses dahsyat: selalu bersyukur
kunci sukses dahsyat: selalu bersyukur
Setelah menerapkan kunci sukses dahsyat bersyukur, pelajaran
selanjutnya adalah strategi menyikapi kesulitan, badai, masalah, musibah
dan segala macam yang negatif dalam hidup kita.
Serta strategi untuk bisa terus menerima kesuksesan dalam segala situasi. Jangan dilewatkan.
0 comments: